English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Tipsone(Free Tips and Trick)

Paypal For Business

Free Premium Themes

Sunday, December 26, 2010

Suplai Air PDAM Semakin tak Menentu


LHOKSEUMAWE - Para pelanggan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Mon Pase, mengeluhkan pelayanan perusahaan tersebut yang dinilai semakin tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir. Selain suplainya air yang kerap terhenti, mutu air yang dihasilkan perusahaan tersebut juga dinilai tidak berkualitas.

“Ketidakstabilan suplai air PDAM sebenarnya sudah menjadi cerita klasik, tapi pihak PDAM selalu berdalih kalau dipertanyakan pelanggan,” ujar seorang warga Lancang Garam, Kecamatan Banda Sakti, kepada Serambi Sabtu (18/12).

Sejumlah pelanggan di Pusong dan Lancang Garam mengaku terpaksa harus mengonsumsikan air sumur yang kadar airnya mengandung zat garam dan asam. “Kami terpaksa menggunakan air sumur, karena suplai air bersih PDAM kerap tidak lancar,” ungkap seorang pelanggan PDAM di kawasan Pusong.

Keluhan serupa juga diungkap sejumlah pelanggan PDAM Tirta Mon Pase di Kecamatan Muara Dua, Muara Satu, dan Blang Mangat. Beberapa di antara mereka bahkan menuding pihak PDAM seakan tidak peduli dengan pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini bisa terlihat dari sejumlah titik pipa induk PDAM yang bocor tapi tak kunjung diperbaiki. “Keluhan warga telah berlangsung lama, tapi belum ada tanda tanda bahwa PDAM melakukan antisipasinya,” ujar seorang pelanggan di Blang Mangat.

Sementara itu, warga Kota Lhokseumawe yang juga merasa kecewa dengan pelayanan PDAM Tirta Mon Pase, mendesak Pemerintah Kota membangun PDAM sendiri dengan managemen profesional. Sebab, dalam kota Lhokseumawe selama ini sering terendam banjir, sehingga sebagian besar air sumur warga tidak memenuhi syarat kesehatan.

Tidak layak pakai
Direktur Utama PDAM Tirta Mon Pase, Zulfikar Rasyid, yang dimintai konfirmasinya terkait hal ini, mengakui selama ini pihaknya kerap menerima keluhan dari para pelanggan di Lhokseumawe yang jumlahnya mencapai lima ribuan sambungan. Ia juga mengakui dua hal yang paling banyak dikeluhkan adalah suplai air yang tak lancar dan mutu air yang sering bau dan berwarna kuning.

Namun, Zulfikar Rasyid punya argumen sendiri terhadap kondisi ini. Menurutnya, kedua hal yang paling sering dikeluhkan pelanggan tersebut tidak terlepas dari kondisi pipa induk yang telah berumur puluhan tahun dan tidak layak pakai lagi. Disebutkan, pipa induk lama yang berdiamater 200 cm itu sudah banyak bocor. “Sehingga mengakibatkan tekanan airnya kurang. Selain itu akibat bocor air PDAM sering terkontamisi dengan lumpur dari pipa yang bocor,” jelasnya.

Guna mengantisipasi hal ini, tambah Zulfikar yang didampingi Kabag Humasnya Tarmizi, pihaknya telah mendapatkan bantuan jaringan baru dari provinsi dan sedang dalam proses bahkan dengan ukuran pipa lebih besar berdiameter 300 cm. “Makanya mulai hari ini, kita akan memulai  pemindahan distribusi air dari jaringan lama ke jaringan pipa baru. Sehingga bila distribusi air mati sementara, kami harap pelanggan dapat mengerti,” demikian Zulfikar Rasyid.(bah/ib)
Sumber:"Serambinews"

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Suplai Air PDAM Semakin tak Menentu"

Post a Comment