LHOKSUKON - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Aceh Utara, akibat meluapnya sejumlah sungai induk, kini dilaporkan semakin meluas. Meski tidak ada laporan korban jiwa, namun banjir di pengujung tahun 2010 ini telah menyebabkan ratusan rumah warga terendam dan sejumlah sekolah terpaksa diliburkan.
Dua sungai rawan banjir adalah Sungai Krueng Pase yang melintasi beberapa Kecamatan di kawasan Meurah Mulia, Samudera, Tanah Luas, Nibong yang jumlah alirannya 10 kecamatan, termasuk Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Sementara satu sungai lagi adalah Sungai Peutoe yang membelah Kota Lhoksukon, yang melintasi beberapa kecamatan sampai ke Lapang, Tanah Pasir dan Cot Girek.
Kedua sungai tersebut di Aceh Utara, termasuk satu lagi adalah Sungai Arakundoe, perbatasan Aceh Utara dan Aceh Timur, sejak zaman Kolonial Belanda dikenal rawan banjir. Tiap pengujung tahun, 10 sampai 15 kecamatan di Aceh Utara, dilanda banjir kiriman. Dalam pengamatan Serambi Kamis (9/12) ketinggian air mencapai 1,5 meter, dan air mulai meluap sejak pukul 03.00 WIB dinihari.
Warga di Desa Lawang, Alue Tho, Tanjong Haji Muda, Hagu, dan Desa Meuria, Kecamatan Matang Kuli terlihat membuka dapur umum. Sedangkan di Kecamatan Geureudong Pase, desa yang terendam yakni Desa Rayeuk Jawa, Alue Awee, dan Desa Darussalam. Di Kecamatan Lhoksukon, desa yang terendam banjir Desa Dayah, Beuringen, Ngga, dan Desa Keude Lhoksukon.
Akibat banjir kali ini, puluhan rumah terendam, dan sejumlah sekolah terpaksa diliburkan. Sekolah diliburkan yakni MTSN1 Matang Kuli, SMAN 1 Matang Kuli, SDN Alue Tho, dan SDN Teupin Jaloh di Kecamatan Matang Kuli. Selaini tu, tanggul DAS Krueng Pase, di Desa Tanjong Awee, Kecamatan Samudera jebol.
Wakil Bupati Aceh Utara, Syarifuddin SE, dilaporkan ikut meninjau lokasi jebolnya tanggul di Desa Tanjong Awee, Kecamatan Samudera. Sejauh ini, belum ada evakuasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara. Namun, relawan PMI, SAR, Tagana, dan RAPI tampak siaga di lokasi banjir.
Salurkan bantuan
Sementara itu, PT Arun NGL, menyalurkan bantuan masa panik untuk 1.500 jiwa di enam desa di Kecamatan Matang Kuli. Enam desa itu yakni Desa Lawang, Alue Tho, Tanjong Haji Muda, Hagu, dan Desa Meuria. Staf Humas PT Arun NGL, T Edy Safari, ditemui dilokasi banjir menyebutkan pihaknya menyalurkan bantuan berupa beras, mie instan, telur, dan minyak goreng. “Seluruh bantuan didistribusikan ke lokasi banjir dengan bantuan teman-teman relawan RAPI Aceh Utara,” sebut Edy Safari.
Sementara itu, anggota Komisi C, DPRA, Zulkifli Dolly, menyebutkan pihaknya telah menyampaikan persoalan pembangunan tanggul di DAS Krueng Pase, dan Krueng Keureuto di Kecamatan Matang Kuli pada Dinas Pengairan Provinsi Aceh. “Kabar terakhir saya terima, usulan program pembangunan tanggul telah dimasukkan dalam APBA 2011. Kita, di legislatif akan mengawal usulan tersebut, yang saat ini sedang dalam pembahasan,” sebut Zulkifli.
Sementara itu di Kecamatan Samudera Kamis (9/12), kembali terendam banjir, akibat meluap air dari tanggul sungai krueng Pase, proses belajar mengajar (PBM) di MIN Tanjong Awe, juga terhenti akibat sekolah itu ikut terendam.(c46/ib/c37)
Sumber:"Serambinews"
0 comments: on "Rumah Warga Terendam, Sekolah Diliburkan"
Post a Comment